Selasa, 24 September 2019

Proyek, Manajemen, dan Manajemen Proyek Perangkat Lunak


Proyek adalah suatu pekerjaan yang diadakan dengan waktu yang sudah ditentukan, mempunyai tujuan khusus, dan menjadi sumber uang. Hal yang membedakan proyek dengan pekerjaan lain adalah sifatnya yang khusus dan tidak bersifat rutin pengadaannya, sehingga pengelolanyapun memerlukan perhatian extra lebih banyak. Sedangkan manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai suatu dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Secara mendasar, manajemen proyek adalah proses pengelolaan proyek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengaturan tugas-tugas serta sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, dengan mempertimbangkan faktor-faktornya, terutama waktu dan biaya.
Suatu proyek besar, tentunya akan dikelola dengan banyak perencanaan dan strategi. Maka, diperlukanlah cara memanajemen yang baik. Dalam lingkup demikian, strategi yang digunakan umumnya adalah :
  • Pemilihan tugas-tugas menjadi unit-unit kecil yang lebih mudah dikelola, tentu saja dengan tetap mempertimbangkan unsur efisiensinya.
  • Penjadwalan pelaksanaan tugas seoptimal mungkin dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada, yaitu pekerja, waktu, peralatan, dana, material, metode pelaksanaan, maupun lingkup-lingkup yang ada.
  • Penelusuran pelaksanaan pekerjaan dengan pengukuran kemajuan (progress) dalam selang waktu dan periode tertentu.
Secara sederhana, manajemen proyek dapat disusun dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
  • Apa yang harus dikerjakaan ?
  • Apa dan siapa yang harus menyelesaikan tugas-tugas yang ada ?
  • Sampai kapan waktu yang tersedia ?
  • Bagaimana pembiayaannya ?
  • Apa yang terjadi apabila proyek terlambat selesai ? atau bahkan gagal ?
Secara bertahap, manajemen proyek dapat dipilih menjadi beberapa fase proses, yaitu :
  1. Perencanaan dan penyusunan jadwal. Tahap ini adalah tahap paling penting karena didalamnya terdapat proses penentuan tugas dan durasinya serta penentuan hubungannya dengan tugas-tugas lainnya. Tahap-tahap lainnya sangat bergantung pada data yang terdapat pada tahap awal ini.
  2. Pengelolaan perubahan. Selama melaksanakan proyek, seringkali diperlukan penyesuaian antara rencana dengan kenyataan yang ada. Hal ini mungkin saja terjadi karena ada factor yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya, seperti kebijakan politik pemerintah setempat dan sebagainya. Untuk itu diperlukan suatu cadangan sumber daya untuk mengatasinya. Yang perlu diperhatikan adalah tingkat toleransi yang dicanangkan. Jika ternyata masih diperlukan penyesuaian yang melebihi persediaan toleransi maka harus dicarikan alternative pemecahannya, disinilah benar-benar diperlukan kemampuan manajemen yang handal.
  3. Publikasi informasi proyek. Semua bagian yang terkait dengan proyek, baik diluar apalagi didalam tubuh organisasi proyek, mutlak harus tau informasin tentang proyek. Untuk itu diperlukan sarana publikasi yang beragam, misalnya laporan kemajuan, rapat regular, rapat lapangan, penerbitan buletin, majalah dinding dan seterusnya. Sebuah divisi pengolahan data harus mampu menghasilkan informasi yang valid dan selalu terbaru akan sangat mendukung dalam hal ini. Penggunaan perangkat komputer baik software maupun hardware sangat diperlukan. Contohnya dengan menggunakan LAN, WAN, dengan software Microsoft project, primavera, dan lain-lain.
        Manajemen Proyek Perangkat Lunak adalah aktifitas dalam memanajemen rekayasa perangkat lunak, dimulai sebelum aktifitas teknis di inisialisasi dan berlanjut pada keseluruhan batasan, perkembangan dan pemeliharaan perangkat lunak komputer serta controlling dengan menggunakan resource yang ada untuk membuat perangkat lunak dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan.
        Pentingya Manajemen Proyek karena ada tingkat kegagalan yang sangat tinggi antara proyek-proyek. Di hampir setiap organisasi, proyek mengambil lebih banyak waktu dan uang untuk melaksanakan daripada yang diantisipasi atau sistem selesai tidak bekerja dengan benar. Ketika suatu proyek tesebut tidak memenuhi harapan atau biaya terlalu banyak untuk mengembangkan, perusahaan mungkin tidak menyadari manfaat dari investasi proyek mereka, dan sistem mungkin tidak dapat memecahkan masalah yang itu dimaksudkan. Pengembangan sistem baru harus hati-hati dikelola dan diatur, dan cara proyek dijalankan mungkin menjadi faktor yang paling penting yang mempengaruhi hasilnya. Itulah mengapa penting untuk memiliki beberapa pengetahuan tentang mengelola proyek dan alasan mengapa mereka berhasil atau gagal.
Manajemen proyek penting karena mempengaruhi:
1.     Kualitas Produk
a.    Pemilihan proyek
b.    Spesifikasi produk
c.    Kebutuhan performansi operasi
d.   Reaksi/respon pemakai
2.     Waktu dan Sumber Daya
     Tujuan Manajemen Proyek Perangkat Lunak adalah untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggung jawabkan mengenai sumber daya, biaya dan jadwal. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu yang terbatas pada awal sebuah proyek perangkat unak dan seharusnya diperbarui secara teratur selagi proyek sedang berjalan. Sebagai tambahan, estimasi akan berusaha mendefinisikan scenario kasus terbaik dan kasus terburuk. Tujuan perencanaan dicapai melalui suatu proses penemuan informasi yang menuju ke estimasi yang dapat diprtanggung jawabkan.
  Hal-hal yang terlibat didalam Manajemen Proyek antara lain yaitu durasi (time frame), tenaga kerja (work force), tugas pekerjaan (task), resiko (risk), portfolio, dan kolaborasi (collaboration).
Ada 3 fokus manajemen proyek perangkat lunak (PL) :
1.  People (manusia), mempertinggi kesiapan organisasi PL untuk mengerjakan aplikasi yang semakin kompleks. Perencanaan sumber daya manusia memulai dengan mengevaluasi ruang lingkup serat memilih kecakapan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengembangan. Baik posisi organisasi (seperti manajer, perekayasa perangkat lunak senior, dan lain-lain) maupun specialty (seperti telekomunikasi, data base, client/server) ditentukan. Untuk proyek yang sangat kecil (6 person- month atau kurang), seorang individu dapat melakukan semua langkah rekayasa perangkat lunak, berkonsultasi dengan spesialis bila diperlukan. Jumlah manusia yang diperlukan untuk sebuah proyek perangkat lunak dapat ditentukan hanya setelah sebuah estimasi usaha pengembangan (seperti person-mount atau person-year) dibuat.
2.  Problem (masalah), objektifitas dan ruang lingkupnya harus ditetapkan, pemecahan alternatifnya harus dipertimbangkan, teknik dan batasanpun harus didefinisikan
3.   Process (proses), memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak.
Hampir semua proyek perangkat lunak (PL) dapat dikatakan mengalami kegagalan, walaupun hanya di bagian tertentu saja. Hal ini dikarenakan, hanya sedikit saja proyek yang dapat memenuhi semua target yang ditetapkan baik dari sisi harga, jadwal waktu penyelesaian, kualitas maupun kebutuhan yang diinginkan pengguna (user) (yayuk, 2007). Menurut saya, pengerjaan perangkat lunak memiliki proses yang terbilang sulit dan jauh lebih bermasalah. Penyebabnya yaitu pengerjaan yang terbilang lama bahkan sering tertunda, revisi yang banyak, permintaan kualitas yang berubah-ubah sesuai keinginan stakeholder, stakeholder yang tidak mengetahui keinginan perangkat lunak yang diinginkan secara rinci seperti apa dan bagaimana, dan bahkan dibatalkan secara tiba-tiba tanpa ada pertanggungjawaban.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar