Assalamualaikum readers .. sebelumnya saya sudah menjelaskan kepada kalian
apa itu sistem informasi dan bagaimana cara mendapatkan data dan informasi
yang kita butuhkan maka pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan apa
saja komponen dari sistem informasi. Komponen-komponennya adalah sebagai
berikut :
1.
Perangkat Keras ( Hardware )
Salah satu komponen fisik yang menyusun perangkat komputer yang
dapat kita raba dan berkaitan dengan sistem komputer. Contohnya seperti :
monitor, mouse, printer, speaker dll.
2.
Perangkat Lunak ( Software )
Data-data yang terdapat pada sebuah komputer yang diformat
kemudian disimpan secara digital yang memiliki fungsi untuk . Dapat
dikatakan software merupakan komponen yang tidak terlihat secara fisik,
tetapi terdapat dalam sebuah komputer.
· Sistem Operasi : Software yang digunakan untuk menghubungkan
antara Hardware dengan pengguna user
· Software Aplikasi: Software yang dapat diaplikasikan untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. Contohnya adalah Software
paket aplikasi perkantoran seperti Libre Office dan
Microsoft Office.
3.
Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan
pembangkitan keluaran yang dikehedaki.
4.
Orang
Pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi,
pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5.
Basis Data ( database )
Database merupakan data operasional yang digunakan oleh system
suatu aplikasi dari sebuah pengorganisasian.
6.
Jaringan Komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah
pemakai.
Selain dari komponen-komponen sistem informasi adapun arsitektur informasi
yang berguna sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru
( blueprint ) sebagai arahan. Arsitektur informasi itu sendiri ialah suatu
rencana/ pemetaan kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi.
Arsitektur itu sendiri terbagi menjadi 3 macam, antara lain :
1. Arsitektur Tersentralisasi
Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an, dengan mainframe (komputer yang berukuran relatif besar yang ditujukan
untuk menangani data yang berukuran besar, dengan ribuan terminal
untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat, dan
melibatkan jutaan transaksi) sebagai aktor utama yang melakukan
semua pemrosesan data. Ciri khas dari arsitektural tersentralisasi
adalah pemrosesan data yang terpusat (komputasi terpusat), semua
pemrosesan data dilakukan oleh komputer yang ditempatkan di dalam suatu
lokasi yang ditunjukan untuk melayani semua pemakai dalam
organisasi. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dominasi main frame pada lingkungan dengan komputasi terpusat
menjadi berkurang karena kehadiran minikomputer dan
mikrokomputer(PC) yang berkemampuan lebih kecil tetapi dengan
harga yang jauh lebih murah.
- Kelebihan Sentralisasi (Terpusat) :
2. Menghindari kerangkapan data, Dengan terpusatnya data/informasi
maka tidak semua orang bisa mengelolanya sehingga tidak ada data yang
sama, hal ini menyebabkan penyimpanan tidak sia-sia
3. Kemudahan untuk penganalisisan serta pengontrolan arus informasi dan
sistemnya
4. Optimalisasi dan efisiensi anggaran dana yang diperlukan untuk
perawatan sistem
- Kekurangan Setralisasi (Terpusat) :
2. Keterbatasan pemenuhan kebutan informasi yang diharapkan oleh
pengguna. Pada sistem ini terjadi pengelompokkan prioritas informasi
yang tidak sembarang orang memperolehnya
3. Data yang ada tidak fleksibel Peningkatan ketergantungan publik.
2. Arsitektur Terdistribusi
Sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai
lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan masing-masing
komputer mampu melakukan pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa
saling berinteraksi dalam pertukaran data.
- Kelebihan Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi) :
2. Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya. Karena sifat
pengembangan adalah terbuka sehingga memperkecil biaya kebutuhan
pengembangan
3. Peningkatan kepuasan pemakai. disesuaikan dengan perkembangan
jaman serta memenuhi kebutuhan informasi yang uptodate dan cepat
4. Kemudahan pencadangan ketika terjadi musibah
- Kekurangan Desentralisasi (Tersebar/Terdistribusi) :
2. Ketidaksesuaian dalam menyediakan hardware & software
3. Standardisasi bisa tak tercapai. akan diakibatkan tersebarnya
pengelolaan informasi
3. Arsitektur Client / Server
Proses yg melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server.
Mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Sistem ini lebih cocok
jika disebut dengan sistem pelayanan antara customer (client) dengan
customer service (Server) dan disini ada timbal balik informasi dimana
ketika customer meminta informasi maka customer service memberikan apa yang
diminta oleh customer.
- Kelebihan Client Server :
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan
yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
3. Tingginya tingkat kesempatan untuk penyesuaian daya dan sistem yang
cocok bagi kebutuhan informasi
- Kekurangan Client Server :
menjadi tak ada jika server mati.
2. Biaya operasional relatif lebih mahal dan aplikasi harus ditulis sebagai
dua komponen perangkat lunak terpisah yang berjalan pada mesin yang
terpisah
3. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih
untuk ditugaskan sebagai server.
4. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Dari ketiga arsitektur sistem informasi yang telah diuraikan diatas
memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi jenis manapun
dapat kalian jadikan sebagai acuan sistem informasi tetapi jika menurut
pribadi saya arsitektur SI yang dapat dijadikan acuan sistem informasi
yaitu Arsitektur Client/Server. Mengapa? Karena
kebutuhan informasi dari hari ke hari semakin meningkat sehingga menuntut
kelancaran dan kecepatan proses distribusi informasi maka dengan client
server unggul dalam kecepatan dan seluruh kemampuan dapat dioptimalkan.
Selain itu, model ini memiliki kekuatan dalam hal keamanan jaringan.
Kemudian adapun pengertian dan penjelasan mengenai bisnis proses . Bisnis proses adalah suatu kumpulan
dari aktivitas (task) atau pekerjaan terstruktur yang saling berhubungan
untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan suatu
keluaran (produk/output) atau layanan (demi meraih tujuan tertentu) dan
mendukung pencapaian tujuan serta sasaran strategis dari suatu organisasi.
Suatu proses bisnis yang baik harus mempunyai tujuan mengefektifkan,
mengefisienkan dan meningkatkan produktifitas dari suatu organisasi. Suatu organisasi secara umum tentu saja mempunyai tujuan agar dapat
bertahan hidup selama mungkin dan selalu meningkat kinerja serta
produktifitasnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka suatu organisasi
membutuhkan suatu proses bisnis yang baik untuk mendukung berjalannya
organisasi tersebut. Tidak terkecuali suatu perusahaan sebagai suatu organisasi tentu saja
membutuhkan suatu proses bisnis yang baik agar dapat mendukung pencapaian
tujuan dari perusahaan tersebut.
Tahapan proses bisnis dalam suatu perusahaan antara lain :
- Analisis Kegiatan Usaha
Dalam tahapan ini manajemen perusahaan bersama pemilik perusahaan melakukan
diskusi dan analisis tentang kegiatan usaha yang akan dijalankan oleh
perusahaan, misalnya usaha dibidang industri, perdagangan atau jasa. Hal
ini dilakukan agar manajemen mengetahui serta menentukan proses bisnis yang
akan digunakan oleh perusahaan.
- Penentuan Proses Bisnis
Pada tahapan ini manajemen akan membuat atau menentukan bentuk proses
bisnis dari usaha yang telah dipilih oleh perusahaan tersebut, mulai dari
proses bisnis tentang jenis biaya-biaya yang dikeluarkan sampai dengan
proses bisnis memperoleh pendapatan atau penghasilan.
- Pelaksanaan Proses Bisnis
Tidak kalah pentingnya dari penentuan proses bisnis dari perusahaan adalah
pelaksanaan proses bisnis itu sendiri, karena sebagus apapapun suatu proses
bisnis tetapi tidak dilaksanakan tidak akan bermanfaat bagi perusahaan.
Sehingga sangat penting bagi setiap bagian atau divisi dan karyawan
perusahaan untuk menjalankan dengan benar seluruh proses bisnis yang telah
dibuat oleh pihak manajemen perusahaan.
- Evaluasi Proses Bisnis
Untuk mengetahui apakah suatu proses bisnis telah dijalankan oleh semua
karyawan bagian atau divisi dari perusahaan dan apakah proses bisnis
tersebut telah memberikan manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan suatu
evaluasi dari pelaksanaan proses bisnis tersebut. Suatu evaluasi dapat
dilakukan setiap bulan, setiap tiga bulan, setiap enam bulan atau setiap
tahun, tergantung kebijakan manajemen perusahaan. Akan tetapi suatu
evaluasi akan lebih efektif apabila dilakukan setiap bulan. Dengan
seringnya melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan proses bisnis, maka akan
diperoleh suatu proses bisnis yang paling memberikan manfaat bagi
perusahaan.
Terimakasih sudah berkunjung ^_^
http://www.wibowopajak.com/2015/06/pengertian-proses-bisnis-business.html
http://lirarahmawati.blogspot.co.id/2012/09/kelebihan-dan-kekurangan.html
https://goindoti.blogspot.co.id/2016/08/arsitektur-sistem-informasi.html
http://akkaoka.blogspot.co.id/2016/10/sistem-arsitektur-tersentralisasi-dan.html
https://fairuzelsaid.wordpress.com/2014/10/13/komponen-sistem-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar